Selasa, 30 Maret 2010

Cinta pada masa nabi




Usianya 18 tahun, ketika ia tersenyum mendengar pertanyaan Usman bin Affan.

Ceritanya begini.... Saat itu Usman bin Affan, menyambut Istri terakhirnya, pada saat ia berusia 81 tahun...

"Apakah engkau tak keberatan menikah dengan seorang pria tua bangka?" tanya Usman.

Nailah tersenyum sambil tertunduk malu ia berkata,...

"saya termasuk wanita yang lebih suka memiliki suami yang lebih tua."

"Tapi aku telah jauh melampui ketuaanku?"


Nailah tersenyum dan berkata,..." Tapi masa mudamu sudah kau habiskan bersama Rasulullah saw. Dan itu jauh aku lebih sukai dari segala-galanya."


Nailah, wanita sholeha itu telah memberikan Maryam dan Anbasah binti Usman.

Hingga hari itu ketika pasukan pembangkang menerobos masuk dan menikam Usman yang sedang tilawah Qur'an.....
Nailah bidadari itu menjadi perisai tubuh suaminya...
hingga jari-jemarinya putus ditebas pedang terlaknat itu...

Ketika akhirnya Usman syahid, Muawiyyah bin Abu Sufyan datang meminang Nailah.

Tapi apa jawab Nailah?"
" Tidak mungkin ada seorang manusiapun yang bisa menggantikan kedudukan Usman di hatiku...."

Sahabat

Usman berusia 81 tahun ketika menikahi Nailah yang berusia 18 Tahun...tapi GAIRAH CINTA MEREKA ADALAH SURGA.....!!! ^_^

"Jika ingin memberikan ucapan bela sungkawa, bukan disini tempatnya, tapi jika ingin mengucapkan selamat, aku terima dengan senang hati....". Itulah perkataan Istri Abdullah Azzam.


Ya

Abdullah Azzam syahid, di bom, ketika akan memberikan ceramah sholat jum'at di Afghanistan. Dengan kedua putranya. Tapi bibir lelaki itu tersenyum. Dan semua manusia yang hadir pada kejadian itu, bersaksi bahwa mereka mencium wangi yang teramat harum dari jasad lelaki mulia itu.

Abdullah Azzam, adalah orang yang berhasil mempersatukan semua kekuatan Islam untuk mengusir tentara RUSIA dari bumi jihad Afghanistan.


"Sekarang ia sedang bersenang-senang dengan bidadari di surga"! kata Istri Abdullah Azzam, ketika suaminya di perbincangkan orang.


Sahabat

apa yang membuat istri Abdullah Azzam bersikap seperti itu...? ya benar GAIRAH CINTA MEREKA ADALAH SURGA....! ^_^

" Barangsiapa yang ingin menikahi wanita ahli surga"' kata Rasulullah, " Maka nikahilah Ummu Aiman,"

Semua orang mengenal Ummu Aiman, ia adalah orang yang mengasuh Rasulullah sejak kecil.

Dan orang pun mengenal Zaid bin Haritsah. Dia pernah mendapat julukkan Zaid bin Muhammad, karena beliau angkat sebagai putra kesayangannya.

Maka selisih dua generasi itu tak membuat ragu untuk memperistri Ummu Aiman.

Dari pasangan itulah lahir Usamah bin Zaid, yang kita kenang akan kemudaan dan kepahlawanannya dalam sejarah Islam.


Ya Sekali lagi GAIRAH CINTA MEREKA ADALAH SURGA....!! ^_^


Sahabat,

hembuskan nafas sejenak...
untuk kau yang belum menikah..pilihlah pasangan yang berkarakter surga....

dan kita yang sudah menikah...yuk...kita muhasabah..kita luruskan kembali cita dan cinta kita demi cita-cita tertinggi SURGA ALLOH...


dan kelak di Yaumul hisab

ketika orang-orang kafir, bermuka masam dan ketakutan yang amat sangat...

kita dibarisan lain....

berteriak...
hai kalian...!!
bukankah sudah kami sampaikan dakwah kepada kalian
dan kalian mendustai dan memeranginya...rasakan lah azab Alloh yang Maha Pedih....!!

dan saksikanlah....

GAIRAH CINTA KAMI ADALAH SURGA.....!!!

Takbiru..!!

Allohu Akbar !!!

Tragedi April Mop ...

Ada suatu kebiasaan jahiliah yang patut kita waspadai bersama sebagai seorang Muslim; 1 April sebagai hari April Mop. April Mop sendiri adalah hari di mana orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. Tapi tahukah Anda apakah April Mop itu sebenarnya?

Sejarah April Mop


Sebenarnya, April Mop adalah sebuah perayaan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib yang dilakukan lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekadar hiburan atau keisengan belaka.


Biasanya orang akan menjawab bahwa April Mop—yang hanya berlaku pada tanggal 1 April—adalah hari di mana kita boleh dan sah-sah saja menipu teman, orangtua, saudara, atau lainnya, dan sang target tidak boleh marah atau emosi ketika sadar bahwa dirinya telah menjadi sasaran April Mop. Biasanya sang target, jika sudah sadar kena April Mop, maka dirinya juga akan tertawa atau minimal mengumpat sebal, tentu saja bukan marah sungguhan.
(www.eramuslim.com )

Walaupun belum sepopuler perayaan tahun baru atau Valentine's Day, budaya April Mop dalam dua dekade terakhir memperlihatkan kecenderungan yang makin akrab di masyarakat perkotaan kita. Terutama di kalangan anak muda. Bukan mustahil pula, ke depan juga akan meluas ke masyarakat yang tinggal di pedesaan. Ironisnya, masyarakat dengan mudah meniru kebudayaan Barat ini tanpa mengkritisinya terlebih dahulu, apakah budaya itu baik atau tidak, bermanfaat atau sebaliknya.


Perayaan April Mop berawal dari suatu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan? April Mop, atau The April's Fool Day, berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 M, atau bertepatan dengan 892 H.


Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. Walaupun sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah barat yang berupa pegunungan. Islam telah menerangi Spanyol.


Karena sikap para penguasa Islam yang begitu baik dan rendah hati, banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim Spanyol bukan saja beragama Islam, namun sungguh-sungguh mempraktikkan kehidupan secara Islami. Tidak saja membaca Al-Qur'an, namun bertingkah-laku berdasarkan Al-Qur'an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.


Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun selalu gagal. Maka dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam Spanyol.


Akhirnya mereka menemukan cara untuk menaklukkan Islam, yakni dengan pertama-tama melemahkan iman mereka melalui jalan serangan pemikiran dan budaya. Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirimkan alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari daripada membaca Al Qur'an. Mereka juga mengirimkan sejumlah ulama palsu untuk meniup-niupkan perpecahan ke dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil.


Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan salib. Penyerangan oleh pasukan salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang dibantai, tetapi juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua. Satu-persatu daerah di Spanyol jatuh.


Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara salib terus mengejar mereka. Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara salib mengetahui bahwa banyak muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka.


Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Namun beberapa dari orang Muslim diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah disediakan, mereka pun segera bersiap untuk meninggalkan Granada dan berlayar meninggalkan Spanyol.


Keesokan harinya, ribuan penduduk muslim Granada keluar dari rumah-rumah mereka dengan membawa seluruh barang-barang keperluan, beriringan berjalan menuju ke pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai pasukan salib, memilih bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumah mereka. Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara salib menggeledah rumah-rumah yang telah ditinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika mereka membakari rumah-rumah tersebut bersama dengan orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.


Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan, hanya bisa terpana ketika tentara salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dengan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang para tentara salib telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.


Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara salib segera membantai umat Islam Spanyol tanpa rasa belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman.


Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The April's Fool Day). Pada tanggal 1 April, orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. Bagi umat kristiani, April Mop merupakan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekedar hiburan atau keisengan belaka.


Bagi umat Islam, April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Hari di mana ribuan saudara-saudaranya se-iman disembelih dan dibantai oleh tentara salib di Granada, Spanyol. Sebab itu, adalah sangat tidak pantas juga ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Siapapun orang Islam yang turut merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, 5 abad silam.


Sebagai umat ilam tentunya kita tidak mau kan.... melaksanakan rutiitas yang telah yahudi jalankan..... Oleh karna itu mari kita himbaukan kepada sanak saudara, untuk tidak menjalani runitinas kafir ini..... Wassalam ( Dari berbagai sumber )

Jumat, 26 Maret 2010

IPI ( makalah )

  1. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Akhir-akhir ini kita sering mendengar berita di media massa tentang perilaku kasar seorang pendidik terhadap muridnya. Perlakuan kasar seoranb guru tersebut dilakukan dengan alasan para murid melanggar aturan atau tidak melakukan perintah sang guru. Tidak jarang perlakuan guru tersebut mengakibatkan anggota badan murid cedera sehingga harus dirawat di Rumah Sakit. Dalam kasus ini, seorang guru akan menghukum muridnya dengan cara memukul, mencubit dengan keras, menendang bahkan tidak jarang seorang guru melakukan tindakan pelecehan seksual. Perlakuan kasar guru yang demikian akan menimbulkan trauma yang mendalam bagi murid. Guru yang seharusnya menjadui pendidik dan panutan bagi murid, dalam kasus ini justru melakukan tindakan kekerasan dan pelecehan seksual. Hal ini dapat mengakibatkan turunnya kepercayaan orang tua murid terhadap kinerja guru. Jika pendidik itu beragama Islam tentunya hal itu akan membuat citra Islam buruk dimata masyarakat. Padahal dalam Islam sendiri posisi pendidik sangat penting.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan dari latar belakang diatas, permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini dapat dirumuskan dengan rumusan masalah berikut ini :

1. Apa saja tugas- tugas pendidik dan prinsip-prinsip keguruan dalam pendidikan Islam yang harus dimiliki dan dijalankan seorang pendidik agar menjadi pendidik yang ideal dalam perspektif Islam?

2. Apa saja kompetensi dan kode etik yang harus dimiliki dan dilaksanakan seorang pendidik agar menjadi pendidik yang ideal dalam perspektif Islam?

C. TUJUAN

1 Untuk mengetahui tugas-tugas pendidik dan prinsip-prinsip keguruan dalam pendidikan Islam.

2 Untuk mengetahui kompetensi pendidik dan kode etik pendidik dalam perspektif Islam.

3 Menambah pengetahuan penulis tentang tugas-tugas pendidik, prinsip-prinsip keguruan, kompetensi pendidik dan kode etik yang harus dimiliki seorang pendidik agar menjadi pendidik yang ideal dalam perspektif Islam.


II. PEMBAHASAN

  1. Pengertian

Sebagaimana teori barat, pendidik dalam islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak didik, baik potensi afektif, potensi kognitif, maupun potensi psikomotorik..[1]Pendidik adalah bapak rohani( spiritual father) bagi anak didik yang memberikan santapan jiwa dengan ilmu, pembinaan akhlak mulia dan meluruskannya. Oleh karena itu, pendidik mempunyai kedudukan tinggi sebagaimana yang dilukiskan dalam hadis Nabi : “ Tinta seorang ilmuwan ( ulama) lebih berharga ketimbang darah para syuhada”. [2]

B. Tugas Pendidik Dalam Pendidikan Islam

Menurut Al- Ghazali, tugas pendidikyang utamaadalah menyempurnakan,membersihkan,menyucikan serta membawakan hati manusia untuk bertaqorrub kepada Allah SWT. Haltersebut karena pendidikan adalah upaya untukmendekatkan dirikepada Allah. [3]Dalam paradigma “jawa”, pendidik diidentikkan dengan guru yang artinya digugu dan ditiru. Namun dalam paradigma baru,pendidiik tidak hanya bertugas sebagai pengajar tetapi juga sebagai motivator dan fasilitator proses belajar mengajar yaitu relasi dan aktualisasi sifat-sifat ilahi manusia dengan era aktualisasi potensi-potensi manusia untuk mengimbangi kelemahan-kelemahan yang dimiliki.[4]Tugas pendidik dalam pendidikan dapat disimpulkan menjadi 3bagian, yaitu :

· Sebagai pengajar (intruksional) yang bertugas merencanakan program pengajaran dan melaksanakan program yang telah disusun serta mengakhiri dengan pelaksanaan penilaian setelah program dilakukan.

· Sebagai pendidik yang mengarahkan anak didik pada tingkat kedewasaan yang berkepribadian insan kamil seiring dengan tujuan Allah menciptakannya.

· Sebagai pemimpin yang memimpin, mengendalikan diri sendiri, anak didik, dan masytarakat yang terkait, yang menyangkut upaya pengarahan, pengawasan, pengorganisasian, pengontrolan dan partisipasi atas program yang dilakukan. [5]

  1. Prinsip Keguruan

Dalam pelaksanaan tugas itu, seorang pendidik dituntut untuk mempunyai seperangkat prinsip keguruan. Prinsip keguruan itu dapat berupa :

  • Kegairahan dan kesediaan untuk mengajar seperti memperhatikan, kesediaan, kemampuan, pertumbuhan dan perbedaan anak didik.
  • Membangkitkan gairah anak didik.
  • Menumbuhkan bakat dan sikap anak didik yang baik.
  • Mengatur proses belajar mengajar yang baik.
  • Memperhatikan perubahan-perubahan kecenderungan ytang mempengaruhi proses mengajar.
  • Adanya hubungan manusiawi dalam proses balajar mengajar. [6]

Kecakapan mengajar adalah suatu kepandaian tinggi nilainya dan merupakan lapanngan kerja yang sangat terhormat. Dia mendasarkan yang demikian dengan dalil aqal dan naqal. [7]Seorang pendidik hendaknya memiliki kepribadian yang kuat supaya mereka disegani dan disenangi dan hal demikian memudahkan berhasilnya pendidikan. Kestabilan emosi sangatlah penting karena dalam tugasnya , pendidik akan menghadapi berbagai macam anak didik dan kemudian terjadinya terjadinya personality clases. Dia berhadapan dengan persoalan-persoalan kelas yang datang tiba-tiba dan kesukaran- kesukaran anak didik yang mungkin disebabkan keadaan keluarga. Makanya pendidik yang lekas marah, sensitive, atau penakut merupakan sifat-sifat yang kurang sesuai dengan tugasnya. [8]

D. Kompetensi Seorang Pendidik

Pendidik Islam yang profesional harus memiliki kompetensi-kompetensi sebagai berikut :

  • Penguasaan materi al-Islam yang komperehensif serta wawasan dan bahan pengayaan, terutama pada bidang-bidang yang menjadi tugasnya.
  • Penguasaan strategi ( mencakup pe ndekatan, metode dan teknik ) pendidik Islam , termasuk kemampuan evaluasinya.
  • Penguasaan ilmu dsan wawasan pen didikan
  • Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan pada umumnya guna keperluan pengembangan pengembangan pendidikan Islam.
  • Memiliki kepekaan terhadap informasi secara langgsung atau tidak langsung yang mendukung kepentingan tugasnya.

Untuk mewujudkan pendidik yang profesional, kita dapat mengacu pada tuntunan Nabi SAW karena beliau satu-satunya pendidik yang paling berhasil dalam waktu yang begitu singkat.[9]Kompetensi-kompetensi yang hendaknya dimiliki oleh seorang pendidik antara lain :

  • Kompetensi personal – religius

Kemampuan dasar yang perta ma bagi pendidik adalah menyangkut kepribadian agamis artinya pada dirinya melekat nilai-nilai lebih yang hendak ditransinternalisasikan kepada peserta didiknya. Misalnya nilai kejujuran, keadilan, musyawarah, kebersihan, keindahan, kedisiplinan, ketertiban,dsb. Nilai tersebut perlu dimiliki pendidik sehingga akan terjadi transinternalisasi (pemindahan penghayatan nilai-nilai) antara pendidik dan anak didik baik langsung maupun tidak langsung, atau setidaknya terjadi transaksi ( alih tindakan) antara keduanya.

  • Kompetensi sosial religius

Kemampuan dasar yang kedua bagi pendidik adalah menyangkut kepeduliannya terhadap masalah-masalah sosial , selaras dengan ajaran Islam. Sikap gotong royong, tolong menolong, egalitarian (persamaan derajat antara sesama manusia ), siikap toleransi,dsb yangjuga perlu dimiliki oleh pendidik untuk selanjutnya diciptakan dalam suasana pendidikann Islam dalamrangka transisternalisasi sosial atau transaksi sosial antara pendidik dan anak didik.

  • Kompetensi Profesional- Religius

Kemampuan dasar yang ketiga ini menyangkut kemampuan untuk menjalankan tugasnya secara profesional dalam arti mampu membuat keputusan keahlian atas beragamnya kasus serta mampu mempertanggungjawabkan berdasarkan teori dan wawasan keahliannya dalamperspektif Islam.[10]

E. KODE ETIK PENDIDIK

Suatu jabatan yang melayani orang lain selalu memerlukan kode etik, demikian pula jabatan pendidik mempunyai kode etik tertentu yang harus dikenal dan dilaksanakan oleh setiap pendidik. Bentuk kode etik suatu lembaga pendidikan tidakharus sama tetapi secara intrinsik mempunyai kesamaan isi yang berlaku umum. Pelanggaran terhadap kode etik akan mengurangi nilai dan kewibawaan identik pendidik.[11]

Al-Ghozali merumuskan kode etik dengan 17 bagian, yaitu :

  1. Menerima segala problem anak didik dengan hati dan sikap yang terbuka dan tabah.
  2. Bersikap penyantun dan penyayang (Q.S. 3 :159)
  3. Menjaga kewibawaan dan kehormatannya dalam bertindak.
  4. Menghindari dan mrenghilangkan sifat angkuh terhadap sesama (Q.S. 53: 32)
  5. Bersikap merendah ketika menyatu dengan kelompok masyarakat (Q.S. 15 :28)
  6. Menghilangkan aktivitas yang tidak berguna dan sia-sia.
  7. Bersifat lemah lembut dalam menghadapi anak didik yang rendah tingkat IQ-nya serta membinanya sampai pada taraf maksimal.
  8. Menghilangkan sifat marah
  9. Memperbaiki sikap anak didiknya dan bersikap lemah lembut terhadap anak didiknya yang kurang lancar berbicaranya.
  10. Meninggalkan sikap yang menakutkan pada anak didik yang belum mengerti atau mengetahui.
  11. Berusaha memperhatikan pertanyaan-pertanyaan anak didik walaupun pertanyaan itu tidak bermutu.
  12. Menerima kebenaran dari anak didik yang membantahnya.
  13. Menjadikan kebenaran sebagai acuan proses pendidikan walaupun kebenaran itu datangnya dari anak didik.
  14. Mencegah anak didik mempelajari ilmu yang membahayakan (Q.S . 2 :195)
  15. Menanamkan sifat ikhlas pada anak didik serta terus menerus mencari informasi guna disampaikan pada anak didiknya yang akhirnya mencapai tingkat taqarrub kepada Allah SWT.
  16. Mencegah anak didik mempelajari ilmu fardu kifayah sebelum mempelajari ilmu fardu ain.
  17. Mengaktualisasikan informasi yang akan diajarkan pada anak didik (Q.S. 2 :44, 61 :2-3) [12]

III. PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pendidik merupakan salah satu komponen penting dalam menentukan masa depan anak didik. Karena pendidik merupakan orang yang akan mentransformasikan ilmu kepada anak didik. Seorang pendidik hendaknya memberikan teladan kepada anak didiknya. Perlakuan kasar seorang pendidik dapat menimbulkan citra buruk pendidik di mata masyarakat. Kekerasn dalam pendidikan bukanlah solusi yang tepat dalam menghadapi proses balajar mengajar yang terhambat, tetapi kekerasan jstru akan menimbulkan masalah baru dalam dunia pendidikan. Seorang pendidik hendaknya memiliki dan menjalankan tugas dan fungsi pendidik, yaitu :

  • Sebagai pengajar (instruksional) yang bertugas merencanakan, melaksanakan program pengajaran serta melakukan evaluasi setelah program dilakukan.
  • Sebagai pendidik yang mengarahkan anak didik pada tingkat kedewasaan yang berkepribadian insan kamil seiring tujuan Allah menciptakannya.
  • Sebagai pemimpin yang memipin,m mengendalikan, diri sendiri, anak didik dan masyarakat yang terkait, yang menyangkutt upaya pengarahan, pengawasan, pengorganisasian, pengontrolan dan partisipasi atas program yang dilakukan.

Seorang pendidik hendaknya memiliki prinsip keguruan, yaitu :

· Kegairan dan kkesediaan untuk mengajar seperti memperhatikan kesediaan, kemampuan, pertumbuhan dan perbedaan aanak didik.

· Membangkitkan gairah anak didik.

· Menumbuhkan bakat dan sikap anak didik yang baik.

· Mengatur proses belajar mengajar yang baik.

· Memperhatikan perubahan-perubahan kecenderungan yang mempengaruhi proses mengajar.

· Adanya hubungan manusiawi dalam proes belajar mengajar.

Kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik :

· Kompetensi Personal- Religius

· Kompetensi Sosial- Religius

· Kompetensi Profesional- Religius

Setiap pendidik hendaknya mematuhi kode etik yang wajib dilaksanakan karena itu akan mencerminkan profesionalisme seorang pendidik.

B. DAFTAR PUSTAKA

· Mujib, Abdul, Muhaimin. 1993, Pemikiran Pendidikan Islam, Bandung : Trigenda Karya

· Tafsir, Ahmad. 1992, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung : Remaja Rosdakarya

· Langgulung, Hasan. 1988, Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21, Jkarta : Pustaka Al- Husna

· NK, Roestoyah. 1982, Masalah-Masalah Ilmu Keguruan, Jakarta : Bina Aksara

· Darajat, Zakiyah. 1980, Kepribadian Guru, Jakarta : Bulan Bintang

· Busyairi. 1997 , Konsep Kependidikan Para Filosof Muslim, Yogyakarta : Al-Amin Press

· Meichati, Pengantar Ilmu Pendidikan, Yogyakarta : Yayasan Penerbitan FIP- IKP

· Soetopo, Hendayat, Soemanto, Westy. 1982, Dasar Dan Teori Pendidikan Dunia, Surabaya : Usaha Nasional

· Nawawy Al-Jawy, Muhammad Muroqil Ubudiyah Fisyarkhil Bidayah, Bandung : Al- Ma’arif



[1] Ahmad Tafsir , Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, ( Bandung : Remaja Rosdakarya I, 1992), Hlm.74-75

[2] Drs. Muhaimin, MA; Drs. Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam, ( Bandung : Trigenda Karya, 1993), Hlm. 168

[3] Ibid, hlm. 169

[4] Hasan Langgulung, Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21, ( Jakarta : Pustaka Al- Husna I,1988), Hlm. 86

[5] Roestroyah NK, Masalah-Masalah Ilmu Keguruan, ( Jakarta : Bina Aksara I, 1982), Hlm. 86

[6] Zakiyah Darajat, Kepribadian Guru, ( Jakarta : Bulan Bintang II, 1980), Hlm. 22-23

[7] Drs. H. Busyairi, Konsep Kependidikan Para Filosof Muslim, ( Yogyakakrta: Al –Amin Press, 1997), Hlm. 92

[8] Siti Meichati, MAPengantar Ilmu Pendidikan, ( Yogyakarta : Yayasan Penerbitan FIP- IKP), Hlm. 56

[9] Muhaimin, Abd. Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam, ( Bandung : Trigenda Karya, 1993), Hlm. 172

[10] Ibid, hlm. 173

[11] Westy Soemanto; Hendayat Soetopo, Dasar- Dasar Dan Teori Pendidikan Dumia, (Surabaya : Usaha Nasional, 1982), Hlm. 147

[12] Muhammad Nawawy Al- Jawy, Muroqil Ubudiyah Fi Syarkhil Bidayah Hidayah(Bandung : Al- Ma’arif), Hlm. 88