Belajar kesetiaan dari Pinguin
Mau tau secara lebih detil tentang sifat pinguin?? Berikut adalah
artikelnya versi HARUN YAHYA :
Penguin menghuni daerah kutub planet kita. Inilah bagian tertinggi dari Bumi, yaitu puncaknya. Sifat paling unik dari kutub adalah suhunya yang dingin luar biasa dan ia selalu tertutup salju dan es. Cuaca begitu dinginnya sehingga membentuk glasier di atas laut. Sekarang, coba bayangkan bagaimana rasanya bermain bola salju di luar pada saat musim dingin. Kamu tetap akan merasa kedinginan, walau kamu mengenakan sweater, jaket, topi, sarung tangan dan syal. Tetapi ketika kamu bermain bola salju misalnya, suhu mungkin hanya 10o Celsius di bawah nol. Penguin hidup di tempat di mana suhu berada 40o Celsius di bawah nol. Bahkan, penguin tidak memakai jaket, sweater ataupun sarung tangan…. Dan mereka tinggal di tempat yang jauh lebih dingin dari kita. Mereka berjalan di atas es tanpa memakai sepatu dan mereka tidak jatuh sakit. Mereka tidak mempunyai rumah. Mereka tidur di atas es. Jika kamu coba berbaring di es beberapa menit saja, kamu tentu akan jatuh sakit. Tetapi tidak terjadi apa-apa pada penguin. Mengapa? Hal ini karena Allah Yang Mahakuasa telah menciptakan mereka sedemikian rupa sehingga penguin dapat hidup dalam lingkungan yang membekukan seperti itu. Tubuh dan karakter penguin sangat berbeda dari kita. Karena itu, mereka dapat hidup di cuaca terdingin tanpa kesulitan. Allah Yang Mahakuasa telah menutupi tubuh penguin dengan lapisan lemak yang sangat tebal, sehingga mereka tidak merasa kedinginan. Lapisan lemak mencegah mereka merasa kedinginan, dan berlaku sebagai bulu. Sebaliknya, lapisan lemak di sekeliling tubuh kita sangat tipis, sehingga kita cepat merasa kedinginan. Karena itulah kita harus memakai pakaian tebal dalam cuaca dingin. Penguin sangat memperhatikan telur dan bayinya. Penguin mengerami telurnya selama cuaca terdingin. Dan tidak seperti makhluk hidup lainnya, penguin yang mengerami telur bukan yang betina, melainkan penguin jantan. Penguin betina hanya mengeluarkan satu telur dan kemudian meninggalkannya kepada penguin jantan. Dia kemudian pergi ke tempat-tempat jauh untuk mencari makanan bagi pasangan dan bayinya. Karena yang mengitari mereka hanyalah es dan salju, ia harus melakukan perjalanan jauh agar mampu mendapatkan makanan. Penguin jantan mengerami telur selama tepat empat bulan. Penguin membawa telur tersebut di antara kedua kakinya selama empat bulan tersebut dan tak pernah sekalipun meletakkannya di atas tanah. Jika ia melakukannya, telur akan membeku dan mati hanya dalam beberapa menit saja. Penguin jantan begitu sabarnya sehingga selama empat bulan dia bergerak dengan telur di antara kedua kakinya. Karena itulah ia tidak dapat berburu dan tetap kelaparan. Cuaca pun sangat dingin. Ketika cuaca menjadi dingin tak tertahankan, semua penguin jantan bergerombol, tetap dengan telur di antara kakinya. Mereka saling berdekatan, membentuk lingkaran, dan di dalam lingkaran ini mereka saling menghangatkan. Mereka terus-menerus berganti posisi sehingga penguin yang berada di bagian luar lingkaran pun merasa hangat. Menjelang telur menetas, ibu penguin kembali dari perburuan. Mereka memberi makan bayi mereka dengan makanan yang mereka simpan di tenggorokannya. Untuk mencegah bayi tersebut kedinginan, ibu dan bapak penguin membawanya di antara kaki mereka dan menjaga agar mereka tetap hangat dengan bulu perut mereka.Jadi, sebagaimana kamu saksikan, Allah Yang Mahakuasa telah memberi makhluk yang cantik ini beberapa kemampuan yang khusus. Allah Yang Mahakuasa telah mengaruniai mereka tubuh yang dapat melindungi mereka dari dingin, dan juga menjadikan mereka sangat penuh perhatian. Begitu setianya, sehingga mereka menjaga keturunan mereka dengan amat menakjubkan. Segala kemampuan ini telah dianugerahkan kepada semau penguin semenjak berjuta tahun. Penguin yang hidup dahulu dan yang hidup saat ini tidak berubah sedikitpun dalam kesetiaan yang mereka tunjukkan. |
Selasa, 16 Februari 2010
Kesetiaan itu lebih di utamakan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar