Selasa, 16 Februari 2010

Tips Memotret dengan Hp

Anda sering memotret dengan ponsel
ber-kamera? Atau anda adalah pemula yang baru ingin mencoba untuk
memotret. Berikut kami sajikan tips untuk memotret dengan ponsel
ber-kamera bagi yang masih amatir:

1. Lebih dekat ke obyek
Ponsel kamera yang beredar kebanyakan tidak dibekali dengan lensa zoom
yang maksimal, jadi pastikan Anda mendekati obyek yang akan dibidik.
Format pengambilan foto close up membuat hasil foto terlihat jauh lebih
detail. Tapi hati-hati. Jaga jarak Anda dengan obyek. Mode pengambilan
gambar makro tidak selalu bisa dijumpai di ponsel. Pengambilan gambar
yang terlalu dekat bisa membuat gambar blur.

2. Hati-hati dengan cahaya
Ingat baik-baik premis ini, low light = gambar buruk. Cobalah untuk
mengambil gambar dalam kondisi penerangan yang cukup, kecuali ponsel
kamera Anda memiliki flash yang terintegrasi. Saat memotret di bawah
terpaan sinar matahari, obyek jangan membelakangi datangnya cahaya. Hal
ini bisa dilanggar ketika Anda ingin bereksperimen membuat foto siluet.


3. Perhatikan latar belakang
Tempatkan obyek dengan latar
belakang yang tidak terlalu sibuk. Perhatikan juga apakah latar
belakang tidak mengganggu obyek. Jangan sampai pohon yang ada di
belakang obyek misalnya seolah-olah tumbuh dari kepala si obyek.

4. Coba angle yang berbeda
Jangan takut untuk bereksperimen. Jika ponsel Anda dibekali dengan
kartu memori yang cukup, cobalah mengambil foto dengan angle yang
berbeda- beda. Foto Anda akan terlihat tidak monoton dan lebih kreatif.

5. Pilih resolusi yang tinggi
Makin tinggi resolusi yang Anda
pakai, makin baik gambar yang dihasilkan. Perbedaan kualitas foto
antara resolusi tinggi dan rendah tidak akan terlihat di layar ponsel.
Perbedaan ini baru akan terlihat saat Anda memindahkan foto dan
melihatnya dari layar komputer.

6. Bersihkan lensa
Ponsel kamera umumnya tidak dibekali dengan penutup lensa. Ini membuat
lensa mudah kotor karena terkena debu atau cap jari Anda yang
tertinggal. Pastikan untuk membersihkan lensa Anda sebelum mengambil
foto.

7. Bijaksanalah menggunakan memori
Biasakan untuk memindahkan foto Anda ke PC. Jadi selalu ada kapasitas memori yang cukup untuk mengambil foto.

8. Steady
Jaga keseimbangan. Usahakan tangan Anda jangan sampai bergoyang saat
tombol shutter ditekan. Ini untuk menjaga agar foto Anda tidak blur.

9. Eksplorasi fitur yang tersedia
Ponsel kamera untuk tipe-tipe ponsel mid-end dan high-end umumnya
dibekali dengan fitur yang cukup lengkap. Di sana bisa Anda temukan
pengaturan brightness, exposure, white balance, dan fitur-fitur lain.
Sesekali sempatkanlah untuk mengeksplorasi fitur apa saja yang ada di
ponsel. Dengan mengenal perangkat yang Anda gunakan, Anda bisa
menggunakannya dengan optimal

10. Eksperimen dengan White Balance
Ponsel Anda memiliki fitur white balance? Cobalah mengutak-atik fitur
ini. Anda bisa memodifikasi warna dan menghasilkan foto yang berbeda.

11. Hindari penggunaan digital zoom
Dekatkan diri ke obyek dengan cara menggeser posisi Anda, bukan dengan
digital zoom. Penggunaan digital zoom bisa membuat kualitas gambar
berkurang

12. Perhatikan ukuran cetakan
Foto yang dibidik dari ponsel bisa dicetak dengan kualitas maksimal jika Anda
menyesuaikan ukuran cetakan dengan resolusi gambar...

Pesan saya maksimalkanlah alat anda,, jangan terpaku dengan karena tidak mempunyai kamera DSLR anda tidak bisa berkarya,,

Penjelasan Tentang Light Meter/Exposure Meter

Perta-tama saya katakan terlebih dahulu saya bukanlah expert di dalam metering namun pengetahuan yang saya miliki tentang metering saya harap dapat kiranya membantu teman-teman yang dalam tahap pembelajaran,,,

Saya sering mendapatkan kasus dari teman2 seperti
1.kenapa foto yang saya potret langitnya bagus tapi bagian bawahnya gelap? UE (under exposure)
2.kenapa langitnya overexposure? OE (over exposure)
seperti gambar yang di bawah ini!!



Sebelumnya mari saya jelaskan tentang cahaya,
pada umumnya ada beberapa tapi saya jelaskan 2 saja yaitu:
1. Incident light atau direct light,yaitu cahaya yang jatuh pada objek secara langsung
2. Reflective light(cahaya pantul),yaitu cahaya yang dipantulkan setelah jatuh pada suatu objek.biasanya cahaya inilah yang dimetering oleh kamera DLR kita,,


sekarang mari kita lihat sistem metering yang terdapat pada kamera DSLR:
1.Center Weighted,dengan daerah metering sebesar 75% dari frame
2.matrix/evaluative,menghitung nilai rata2 dari daerah metering pada umumnya DSLR pemula disarankan untuk memakai sistem metering ini.
3.Partial Meter,dengan daerah metering sebesar 25%
4.Spot meter,dengan daerah metering sebesar 3% Spot meter lebih efektif bila digunakan pada daerah dengan cahaya yang kontras/kompleks dan sistem ini biasanya dipakai oleh para profesional dan saya sendiri,, heheh,,,




Tips dan saran untuk membuat foto potret yang baik.

Bagaimana cara membuat seseorang tersenyum di depan kamera?

Pastikan subyek yang Anda foto dalam kondisi atau mood yang baik untuk difoto. Misalnya Anda ingin membuat foto seorang anak kecil, maka pastikan bahwa ia tidak dalam kondisi lelah atau lapar. Juga pastikan subyek yang Anda foto tidak dalam kondisi lelah karena dapat membuat wajah dan matanya menjadi lebih tegang. Anda dapat memberikan sedikit waktu untuk beristirahat atau menikmati makanan ringan sebelum sesi pemotretan dimulai. Dengan memberi waktu jedah istirahat sambil menikmati cemilan, Anda akan membangun interaksi yang baik dengan subyek foto Anda. Bersikap ramah dan berbicaralah dengannya yang akan membantunya lebih rileks.

Namun jangan membuat situasi menjadi lucu hingga subyek tersebut tertawa terbahak-bahak. Karena hal ini dapat membuat matanya menjadi juling dan membuat aliran darah di wajah lebih banyak. Cobalah mengambil gambar dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda. Semakin banyak foto yang Anda buat, semakin banyak kesempatan memperoleh foto terbaik yang menampilkan karakter orang tersebut.
*
Bagaimana penanganan orang yang menggunakan kacamata?

Kacamata dapat menimbulkan pantulan cahaya dan membuat silau. Karena itu Anda dapat melihatnya dari viewfinder atau layar LCD kamera Anda, apakah ada pantulan cahaya yang mengganggu. Jika ternyata ada pantulan cahaya di kacamata subyek yang Anda foto, Anda dapat memintanya untuk menggerakkan kepalanya secara perlahan hingga pantulan cahaya tersebut hilang dari titik tengah matanya. Anda juga dapat memintanya sedikit menundukkan kepalanya, namun berhati-hatilah agar tidak terjadi lipatan pada dagunya jika terlalu menunduk.
*
Bagaimana dengan pakaian dan penampilan?

Jika Anda akan mengambil foto sekelompok orang, perhatikan juga warna pakaian. Gunakan warna yang enak dipandang. Atau Anda dapat juga meminta mereka menggunakan warna yang sama.

Jika Anda akan mengambil foto seseorang, warna pakaian juga perlu diperhatikan. Jika Anda ingin memfoto seseorang berbadan besar, maka sebaiknya ia menggunakan pakaian berwarna gelap. Sebaliknya jika subyek Anda berbadan kurus atau kecil, maka mintalah ia menggunakan pakaian berwarna terang.
Lalu pastikan pakaian tidak kusut saat difoto. Jika orang tersebut menggunakan dasi, perhatikan apakah dasinya sudah lurus dan rapi. Lalu pastikan rambutnya telah rapi. Mata Anda mungkin tidak mampu memperhatikan ada helai rambut yang keluar dan mengganggu, namun lensa kamera akan menangkapnya dengan jelas. Lalu jika Anda akan mengambil gambar seorang wanita, Anda dapat memperhatikan make up yang digunakan telah sesuai.
*
Apa yang perlu diperhatikan saat foto outdoor atau di luar ruangan?

Saat mengambil foto di luar ruangan, perhatikan situasi yang menjadi latar belakang foto tersebut. Pilihlah pohon, bunga, pagar kayu, atau tembok rumah sebagai latar belakang. Jangan mengambil foto dengan latar kegiatan yang sibuk seperti jalan raya, kabel listrik, atau daerah bisnis dan sibuk. Hal ini dapat mengurangi keindahan hasil foto Anda. Ingatlah subyek Anda dalam foto potret adalah orang yang akan Anda foto saja dan bukan latar belakangnya.
*
Apa yang perlu diperhatikan saat foto indoor atau di dalam ruangan?

Jika Anda mengambil foto di dalam ruangan, Anda bisa mempersilahkan subyek yang Anda foto untuk duduk di kursi atau sofa yang diletakkan di depan sebuah tembok berwarna cerah atau di dekat tanaman indoor

Anda juga dapat mengatur agar latar belakang foto tersebut menggambarkan pekerjaan dan kegiatan favorit dari subyek yang Anda foto. Misalnya Anda dapat meletakkan meja atau alat jahit sebagai latar belakang.
*
Lensa apa yang cocok untuk foto potret?

Anda dapat menggunakan lensa antara 105 sampai 150 mm untuk mengambil foto potret. Jika Anda tidak dapat mengganti atau mengatur lensa kamera Anda, misalnya kamera saku (pocket camera), Anda dapat mengatur jarak antara Anda dan subyek yang difoto. Cobalah mendekati atau menjauh dari subyek hingga Anda mendapatkan posisi foto yang paling tepat.
*
Bagaimana komposisi foto yang tepat?

Anda dapat menyisakan sedikit jarak dari subyek yang Anda foto ke sisi foto tersebut. Jarak ini berguna jika Anda akan membuat bingkai untuk foto tersebut sehingga tidak akan memotong bagian tubuh subyek yang Anda foto.

Lalu posisikan wajah atau mata dari subyek foto Anda pada area kira-kira sepertiga bagian atas atau samping atau bawah foto Anda. Dalam ilmu fotografi, teknik ini dikenal dengan nama rule of thirds. Anda juga dapat menjadikan mata dari subyek foto di bagian tengah foto Anda.
*
Bagaimana dengan posisi dan sikap dari subyek foto?

Pastikan subyek yang Anda foto dalam posisi rileks, baik saat berdiri, duduk, atau berbaring. Jika wajahnya terlalu bulat, mintalah subyek foto Anda untuk sedikit memutar kepala atau badannya sehingga hanya sebagian dari wajahnya terkena pencahayaan. Hal ini akan membuat wajahnya lebih ramping.

Perhatikan posisi tubuh yang lain, seperti tangan dan kaki. Pastikan posisi tubuh dalam posisi alami atau natural. Cobalah agar subyek yang Anda foto memegang sesuatu atau melakukan pose yang alamiah. Jangan biarkan kedua tangan lurus ke bawah di samping tubuh. Hal ini sering dilakukan fotografer pemula namun akan membuat subyek terlihat kaku dalam foto.
*
Bagaimana cara mengambil gambar subyek pasangan?

Mintalah mereka untuk sedikit memiringkan kepala satu sama lain. Hal ini untuk menghindari kepala mereka sama tinggi. Cobalah menempatkan tinggi hidung salah satu orang pada ketinggian mata orang lainnya.
*
Bagaimana dengan pencahayaan?


Jika Anda mengambil foto di luar ruangan (outdoor), saat terbaik adalah pada sore hari, karena udara lebih tenang dan warna cahaya terlihat lebih hangat. Hindari cahaya matahari terlalu terik sehingga membuat mata dari subyek foto Anda menjadi sipit karena terlalu silau.

Jika matahari terlalu terik, posisikan agar matahari menyinari dari belakang subyek foto Anda. Memang hal ini akan menyebabkan wajahnya menjadi gelap karena menjadi bayangan matahari yang menyinari dari belakang. Anda dapat menggunakan flash atau blitz atau lampu kilat untuk menerangi daerah yang menjadi bayangan matahari. Anda juga dapat menggunakan reflector atau yang paling mudah menggunakan white board untuk memantulkan cahaya matahari ke bagian yang menjadi bayangan matahari.

Jika mengambil gambar di dalam ruangan (indoor), gunakan blitz untuk pencahayaan. Anda juga dapat mengambil gambar di dekat jendela yang memiliki pencahayaan lebih terang. Lakukan ini di daerah yang memiliki tembok berwarna putih atau terang, karena akan memantulkan cahaya dari blitz kamera Anda sehingga lebih memperkuat pencahayaan.

Sekarang Anda sudah siap untuk mengambil foto sahabat, anggota keluarga atau pasangan Anda dengan hasil yang lebih baik bahkan bisa menyamai hasil dari fotografer profesional. Selamat memotret!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar